Jika ada yang mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang berhasil alias sukses, maka dirinya secara eksplisit sebenarnya telah berhasil merintis jalan kehidupannya atau membuat suatu peta perjalanan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya memilih apa yang dinginkan dan membuat rencana yang cermat untuk mencapainya atau mewujudkannya. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya kesadaran untuk berani memilih apa yang dibutuhkan dan benar-benar dibutuhkan sehingga tidak terjebak dalam berbagai keinginan. Lanjut bahwa dengan kesadaran untuk menentukan apa yang dibutuhkan maka secara sadar atau tidak sadar orang tersebut telah memilih jalannya sendiri, dan hal itulah yang menjadi fokus dalam tulisan ini.
Ditujukan untuk memperjelas, mengapa seseorang perlu memilih jalannya sendiri karena setiap orang pasti diberikan kekuatan untuk memilih serta kehendak bebas untuk bertindak. Dalam tindakan itulah manusia menjadi makluk terunik, hanya saja untuk mengoptimalkan kekuatan serta kehendak bebas itu dibutuhkan kemauan dan ketekunan yang kuat untuk tetap konsisten berusaha mengoptimalkannya. Dalam arti kata, bagaimana orang tersebut mampu mengaktualisasi diri dalam hidupnya sehingga tidak serta merta terperangkap dalam kehidupan yang serba instan ini. Lanjut bahwa alasan filosofis dari menjadikan dirinya berani menempuh jalan hidupnya masing-masing adalah dari perspektif diri orang itu sendiri yang sebenarnya merupakan makluk yang mampu mencipta realita atas apa yang benar-benar diinginkan serta dibutuhkannya. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila penggunaan kehendak bebas itu juga perlu memperoleh aturan main yang jelas.
Maksudnya adalah bagaimana seseorang mampu menempatkan atau memposisikan eksistensinya dalam totalitas kehidupannya sehingga mampu dan sadar akan efek-efek negative yang mungkin saja timbul sebagai konsekwensi atas jalan hidup yang dipilihnya. Dengan bermodalkan kepekaan dan kesadaran itulah, ornag tersebut berpeluang menjadi bertanggung jawab atas seluruh tindakannya dalam melalui jalan kehidupannya, dan hal ini akan lebih menyadarkan karena orang tersebut tidak keluar dari koridor etika dan kebijaksanaan. Lanjut bahwa dengan tetap mempertahankan koridor etika dan nila-nilai kebijaksanaan maka dirinya sebenarnya telah beberapa langkah maju untuk menjadi diri yang mendiri dan dewasa.
Dalam uangkapan terkenal Harefa bahwa seseorang yang berani memilih jalan hidupnya merupakan manusia pembelajar yang diharapkan akan menjadi pemimpin dan berakhir pada guru bangsa. Lanjut bahwa orang yang mandiri dan dewasa merupakan suatu bentuk panggilan hidup dan hanya ketika dirinya berani mempertanggungjawabkan semua itu kepada dirinya maka dirinya sebenarnya telah menjadi manusia pembelajar yang memiliki kepekaan dalam emosi, fisik, spiritual dan intelegensi. Mengapa, karena bermodalkan keempat kecerdasan itulah maka seseorang telah membangun fondasi yang kokoh dalam dirinya untuk menjadi manusia yang penuh rahmat dan menyadari amanah serta mampu mengaktualisasi dirinya. Akhir kata, selamat memilih jalan sendiri dan merencanakannya dengan cermat untuk mewujudkan tujuan serta visi hidup.