Kehidupan yang
indah dan bahagia tidak mungkin diwujudkan apabila orang malas belajar. Karena
hanya melalui belajarlah orang dapat membuka kebekuan cakrawala berpikirnya
sehingga mampu mencermati warna-warni kehidupan. Hanya saja kemalasan belajar
seringkali menjadi penyakit bagi orang-orang, dan hal ini akan tampak dari
bagaimana orang malas untuk mengolah informasi, mencari informasi, membaca,
atau mungkin juga menulis dan meneliti. Tapi itu semua hanya sebagian aspek
saja karena pada hakikatnya belajar merupakan upaya sadar untuk lebih mengenal
dirinya sehingga sikap negatif menjadi sikap positif lalu menjadi sikap
proaktif.
Untuk itu,
kesadaran untuk senantiasa belajar sebenarnya merupakan kewajiban moral
tertinggi bagi siapa saja. Dan hal ini tidak dapat tawar menawar untuk
melakukannya. Dalam artian bahwa sejak masih dalam rahim ibu, manusia sudah
diberikan kewajiban moral untuk belajar dan senantiasa belajar. Pembaca sekalian
dapat mencari informasi tambahan tentang bagaimana saat ini sudah banyak sekali
ditemukan teknik-teknik untuk mengasah dan mendorong janin belajar.
Terlepas dari
bagaimana manusia sudah melakukan belajar sejak rahim ibu. Selanjutnya adalah
menciptakan suatu kebiasaan permanen untuk selalu belajar dan belajar. Untuk
itu, penulis akan mensharekan apa yang penulis alami ketika penulis belajar,
tapi smeua itu bukan berarti dianggap sebagai suatu hal yang berlebihan
melainkan hanya sebagai suatu titik kritisi diri.
Kalau setiap
manusia memiliki kesadaran diri untuk melakukan apa yang diyakininya, maka
penulis juga memiliki nilai hidup yang menjadi sandaran penulis yaitu belajar.
Karena melalui belajar, apa yang menjadi titik-titik hitam dalam hidup penulis
akan menjadi suatu ajang atau jembatan untuk memperbaiki diri dan hal ini
begitu mempesona karena akan membuka cakrawala penulis sendiri untuk semakin
dewasa dalam berpikir, berperilaku dan bertutur kata. Dan sebenarnya hal ini
merupakan suatu kenikmatan hakiki karena pengalaman melalui belajar untuk
dijadikan kehidupan merupakan sesuatu yang harus dijalani. Lanjut bahwa
kesulitan mendeskripsikan karena dibutuhkan kesediaan untuk menjalaninya. Akhir
kata, semoga saja kenikmatan aku belajar maka aku hidup mampu dirasakan oleh
siapa saja. Salam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar