Rabu, 29 Februari 2012

Semua Orang Perlu Memilih Jalannya Masing-Masing


Jika ada yang mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang berhasil alias sukses, maka dirinya secara eksplisit sebenarnya telah berhasil merintis jalan kehidupannya atau membuat suatu peta perjalanan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya memilih apa yang dinginkan dan membuat rencana yang cermat untuk mencapainya atau mewujudkannya. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya kesadaran untuk berani memilih apa yang dibutuhkan dan benar-benar dibutuhkan sehingga tidak terjebak dalam berbagai keinginan. Lanjut bahwa dengan kesadaran untuk menentukan apa yang dibutuhkan maka secara sadar atau tidak sadar orang tersebut telah memilih jalannya sendiri, dan hal itulah yang menjadi fokus dalam tulisan ini.
Ditujukan untuk memperjelas, mengapa seseorang perlu memilih jalannya sendiri karena setiap orang pasti diberikan kekuatan untuk memilih serta kehendak bebas untuk bertindak. Dalam tindakan itulah manusia menjadi makluk terunik, hanya saja untuk mengoptimalkan kekuatan serta kehendak bebas itu dibutuhkan kemauan dan ketekunan yang kuat untuk tetap konsisten berusaha mengoptimalkannya. Dalam arti kata, bagaimana orang tersebut mampu mengaktualisasi diri dalam hidupnya sehingga tidak serta merta terperangkap dalam kehidupan yang serba instan ini. Lanjut bahwa alasan filosofis dari menjadikan dirinya berani menempuh jalan hidupnya masing-masing adalah dari perspektif diri orang itu sendiri yang sebenarnya merupakan makluk yang mampu mencipta realita atas apa yang benar-benar diinginkan serta dibutuhkannya. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila penggunaan kehendak bebas itu juga perlu memperoleh aturan main yang jelas.
Maksudnya adalah bagaimana seseorang mampu menempatkan atau memposisikan eksistensinya dalam totalitas kehidupannya sehingga mampu dan sadar akan efek-efek negative yang mungkin saja timbul sebagai konsekwensi atas jalan hidup yang dipilihnya. Dengan bermodalkan kepekaan dan kesadaran itulah, ornag tersebut berpeluang menjadi bertanggung jawab atas seluruh tindakannya dalam melalui jalan kehidupannya, dan hal ini akan lebih menyadarkan karena orang tersebut tidak keluar dari koridor etika dan kebijaksanaan. Lanjut bahwa dengan tetap mempertahankan koridor etika dan nila-nilai kebijaksanaan maka dirinya sebenarnya telah beberapa langkah maju untuk menjadi diri yang mendiri dan dewasa.
Dalam uangkapan terkenal Harefa bahwa seseorang yang berani memilih jalan hidupnya merupakan manusia pembelajar yang diharapkan akan menjadi pemimpin dan berakhir pada guru bangsa. Lanjut bahwa orang yang mandiri dan dewasa merupakan suatu bentuk panggilan hidup dan hanya ketika dirinya berani mempertanggungjawabkan semua itu kepada dirinya maka dirinya sebenarnya telah menjadi manusia pembelajar yang memiliki kepekaan dalam emosi, fisik, spiritual dan intelegensi. Mengapa, karena bermodalkan keempat kecerdasan itulah maka seseorang telah membangun fondasi yang kokoh dalam dirinya untuk menjadi manusia yang penuh rahmat dan menyadari amanah serta mampu mengaktualisasi dirinya. Akhir kata, selamat memilih jalan sendiri dan merencanakannya dengan cermat untuk mewujudkan tujuan serta visi hidup.

Selasa, 28 Februari 2012

Budaya Membaca Pendorong Pembangunan


Pembangunan yang berkesinambungan hanya dapat diaplikasikannya dan diwujudkan apabila memiliki sumber daya manusia yang tangguh, disiplin dan kreatif. Hal ini menjadi suatu tolok ukur apabila suatu wilayah hendak mensejahterakan rakyatnya, dan hal ini juga yang menjadi fokus dalam tulisan singkat ini karena menurut hemat penulis, apa pun usaha yang dijalankan namun tanpa fokus dan komitmen pada pemberdayaan manusia maka semuanya akan lambat terjadi perubahan. Seperti yang diketahui bahwa pelkau utama yaitu manusia karena itu pemberdayaan manusia menjadi hal yang signifikan dan tak perlu diragukan lagi. Dan untuk mendorong terealisasinya memerlukan pendidikan sebagai ujung tombak, dan hal ini juga tepat berada pada titik kemajuan karena saat ini pendidikan telah diarahkan untuk berbasis karakter sehingga peran budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Sehubungan dengan ulasan sebelumnya, salah satu pengembangan manusia yang dapat dijalankan adalah bagaimana menemukan nila-nilai hidup atau nilai-nilai budaya lokal yang dapat mendukung terciptanya spirit sadar untuk berdisiplin membaca sehingga mampu merubah cakrawala berpikir bahwa dunia ini tidak sebatas yang dipikirkan melainkan telah mengalami perubahan yang sangat dasyat dan bagi siapa saja yang tidak melakukan penyesuaian maka berpeluang mengalami ketertinggalan dan ketertinggalam tersebut akan berfek lanjutan pada lambatnya proses pembanguna di daerah tersebut. Tidak hanya itu saja, program merubah manusia melalui membaca akan mendorong kesadaran diri untuk menjadikan dirinya tangguh dan tak tergoyahkan sehingga apa pun alasan yang menyertainya tidak akan pernah mampu membuat manusia tersebut berkontribusi pada kehidupannya.
Kata kontribusi tidaklah dimaksudkan melalui kontribusi yang luar biasa dengan memberikan apa pun yang dimiliki untuk membangun suatu wilayah, melainkan bagaimana seseorang berkontribusi pada dirinya dengan berusaha membangun paradigma dan sikap positif dan ditularkan pada kehidupan keluarga sebagai masyarakat terkecil. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyepelekan masyarakat sekitar melainkan biarlah efek positif tersebut menetes bagaikan air mengalir bagi orang lain karena pada umumnya orang lain tidak akan mempercayai hingga terdapat bukti. Oleh karena itu agar kebiasaan membaca yang diharapkan menjadi suatu budaya dapat menerobos masuk dalam lingkaran msyarakat yang lebih luas dibutuhkan peneladanan dan peneladanan tersebut dapat dimulai dari dalam keluarga. Lebih spesifiknya yaitu bagaimana peran membaca dapat mendorong pembangunan yaitu melalui perubahan paradigma dan sikap negatif menjadi sikap positif yang salah satunya termanifestasi dalam  disiplin membaca. Dengan demikian, mulailah membaca sehingga mendorong pembangunan dan semua itu dimulai dari dalam keluarga sebagai mamsyarakat terkecil dan menetes pada lapisan masyarakat luas. Salam pembangunan….

Kaya Dalam Cinta Dan Karya


Kata kaya memiliki banyak dimensi, dan hal ini mengakibatkan persepsi mengenai makna kaya menjadi begitu beragam. Tidak hanya itu saja, pemkanaan kaya sendiri dapat juga mengalami distorsi ketika orang mengartikan kaya sebagai manifestasi dari material, dan berefek lanjutan pada akumulai harta benda sebagai prioritas utama. Ditujukan untuk memperjelas dan mengerem atau bahkan menghilangkan hal tersebut maka dalam tulisan singkat ini akan mencoba meredefinisi makna kekayaan sebagai akumulasi cinta dan karya. Atau dengan kata lain, kaya diartikan sebagai kondisi seseorang untuk mengalami kaya dalam cinta dan karya. Mengapa, karena menurut penulis bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah bagaimana seseorang berhasil memposisikan totalitas talentanya dalam karya dan cinta sehingga dapat dipercaya orang lain dan berefek lajutan pada harta.
Lanjut bahwa ketika seseorang berhasil memahami dengan baik akan maksud dan tujuan dari kaya, maka dirinya akan lebih mungkin tangguh dan kuat dalam memposisikan dirinya atau bahkan mereposisi tujuan dan visi hidupnya sehingga tidak mudah terombang-ambing dalam kehidupan yang pada isinya dibanjiri informasi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa uang atau pun berbagai harta benda merupakan turunan dari sikap positif yang termanifestasi dalam hasrat yang kuat untuk mau berkontribusi dalam cinta dan karya. Mengapa harus cinta dan karya, karena siapa yang memiliki cinta maka dia memiliki kasih karena cinta hanya dapat timbul apabila seseorang sudah memiliki kasih. Sedangkan karya karena berkaitan dengan ide positif bahwa dirinya diberikan talenta unik sehingga memiliki kewajiban moral untuk mendayagunakannya dan berbagai karya.
Tidak hanya itu saja, menurut penulis bahwa cinta dan karya merupakan dua faktor yang memainkan peran signifikan dan kehidupan karena mampu menjadikan seseorang lebih bertanggung jawab dalam memberi arti yang mendalam dalam setiap perilakunya. Dan hal ini merupakan salah satu keunikan manusia karena hanya manusia yang diberi talenta untuk belajar menjadi (learning to be), dan salah satunya wujud konkritnya adalah melalui aplikasi cinta yang dilandasi kasih dan kesediaan untuk konsisten dalam karya yang bermanfaat bagi dirinya dan sesamanya. Kebermanfaatan dalam maksud penulis yaitu bagaimana seseorang dalam perilakunya menceminkan nilai-nilai hidup dan nilai-nilai ini akan mengarahkan pada suatu bentuk wujud yang bermakna apabila disadari oleh orang lain atau sesama.
Dengan aplikasi kebermanfaatan yang tepat, seseorang perlu menjadi manusia pembelajar dulu karena tidak mungkin seseorang dapat kaya dalam cinta dan karya tanpa menjadi manusia pembelajar. Mengapa karena dari manusia pembelajar itulah, seseorang akan menjadi manusia yang sadar diri, tahu diri dan kenal diri. Dalam arti kata, manusia akan menjadi berpengatahuan diri yang benar-benar tepat tentang hakikat dirinya sehingga mampu menentukan sikap yang tepat dalam ruang dan waktu yang diberikan sang Kuasa. Lebih lanjut, bermodalkan syarat utama yang telah dipenuhi maka seseorang akan berani untuk melakukan intropeksi diri yang mendalam tentang apa yang telah dilakukannya dan bagaimana untuk merubah atau membenahinya supaya mampu menjadikan dirinya benar-benar kaya dalam cinta dan kasih dan menurut matematika Tuhan akan diberikan kasih yang melampaui apa yang diharapkan manusia. Contohnya adalah kesehatan yang baik, panjang umur, kebahagiaan, aset keuangan, karier yang cemerlang, dan lain-lainnya. Dengan demikian, selamat merenungi dan menjalani hidup yang penuh cinta dan karya dalam setiap aspek kehidupan.

Senin, 27 Februari 2012

Tak Ada Makan Siang Gratis (No Free Lunch)


Salah satu prinsip ilmu ekonomi adalah no free lunch dan hal ini seringkali mengecohkan persepsi orang-orang karena mengartikannya secara harafiah. Menurut pengalaman penulis, ketika membahas atau membicarakan tentang prinsip ilmu ekonomi ini, orang yang diajak berdiskusi seringkali bias atau keliru mengartikannya sehingga berdampak pada sikap negatif. Salah satu contohnya adalah setelah mendengar kalimat (no free lunch) maka orang tersebut langsung memberi penyimpulan bahwa tidak ada makan siang gratis alias orang ini pelit atau hitung-hitungan. Dengan persepsi tersebut maka ilmu ekonomi pun langsung dianggap jelek atau tidak bermutu.
Sehubungan dengan ulasan sebelumnya, dalam tulisan singkat ini hendak mengarahkan dengan memberi penjelasan bahwa no free lunch tidak berarti seperti yang dipersepsi. Lanjut bahwa makna no free lunch sebenarnya bagaimana kita memikirkan dengan cermat sebelum mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. Mengapa, karena untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan pengorbanan dan pengorbanan tersebut merupakan disebut sumber daya (resources) sehingga makna utama dari no free lunch adalah bagaimana dituntut untuk mengorbankan sesuatu apabila mau mewujudkan sesuatu hal.
Di lain pihak, makna prinsip ilmu ekonomi ini sebenarnya dapat membawa manfaat apabila dimaknai dengan tepat yaitu mampu mengikis mentalitas siap saji yang gemar menuai tanpa menanam. Nalarnya adalah pemahaman yang tepat tentang prinsip ini akan mendorong individu untuk menghargai kerja keras dan kerja cerdas sehingga tidak mengambil jalan pintas untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Bukan hanya itu saja, prinsip ini juga sangat berperan dalam memahami dan menghargai waktu. Penjelasannya adalah seseornag akan dipicu kesadarannya bahwa jika anda menginginkan suatu perubahan maka anda perlu mengkalkulasi waktu sehingga tidak asal-asalan dalam mengalokasikan waktu yang merupakan sumber daya unik yang diberikan sang kuasa. Selain itu juga, akan mendorong seseorang menghargai kerja keras orang lain sehingga tidak lupa diri atau bertindak emang gue pikirin (EGP).
Sehubungan dengan penjelsan sebelumnya, sebaiknya bagi orang yang mendengar prinsip ilmu ekonomi ini tidak langsung berprasangkan buruk dulu melainkan coba merendah hati untuk bertanya apa maksud dari no free lunch sehingga benar-benar paham. Karena setelah paham maka orang tersebut akan benar-benar mengerti dan bermodalkan pengertian itulah maka ornag tersebut akan menghargai hidupnya serta seluruh sumber daya yang dimiliki. Lanjut bahwa prinsip ini juga sebenarnya dapat dipahami juga dengan istilah no pain no gain atau tidak ada pengorbanan/usaha tak ada keberhasilan. Dan hal ini akan mendorong atau memotivasi seseorang untuk tepat berupaya dan berupaya dan pantang menyerah dalam mewujudkan tujuan atau visi (don’t ever give up, keep on tring). Akhir kata, selamat merubah persepsi negatif menjadi positif terkait prinsip no free lunch. Salam sukses.

Minggu, 26 Februari 2012

Aku Pasti Bisa


Setiap manusia pasti memiliki suatu keinginan untuk diwujudkan, dan hal ini merupakan suatu hal yang tak perlu disangsikan lagi. Selagi seseorang masih bernafas, dirinya akan berusaha untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Atau dalam istilah kepemimpinan biasanya disebut tujuan dan visi hidup. Dalam kepemimpinan diri, maka tujuan dan visi hidup merupakan esensi utama dan tak tergantikan selama-lamanya, hanya saja pada kenyataannya tidaklah semua orang atau hanya sebagaian saja yang berhasil mampu mewujudkannya. Dan hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun dalam tulisan singkat ini hanya akan memfokuskan pada keyakinan (believe). Mengapa karena keyakinan merupakan salah satu faktor utama pembentuk perilaku seseorang, dengan kata lain, apa yang diyakini itu juga yang dilakukan.
Sejalan dengan maksud di atas, dapat dikatakan bahwa keyakinan positif perlu di pupuk atau dikembangkan sehingga mampu mendorong perilaku yang sesuai untuk mewujudkan visi dan tujuan. Hanya saja hal untuk mengaplikasikannya sangat dibutuhkan upaya dan ketekunan yang kuat karena mengalahkan diri sendiri tidak semudah yang dibayangkan. Lanjut bahwa untuk tujuan itulah dibutuhkan beberapa cara konkrit yang sebenarnya telah terbukti kemapuhannya yaitu meditasi. Mengapa, karena melalui meditasi kita mampu menjadi tenang dan penuh kepercayaan diri bahwa diri kita mampu dan tetap berusaha. Tidak hanya itu saja, teknik lain yang dapat dilakukan juga adalah melalui afirmatif diri. orang yang mensugesti dirinya dengan terus-menerus mengatakan bahwa dirinya pasti bisa dan dirinya pasti bisa akan mampu menetes ke dalam pikiran bawah sadar. Dan hal ini akan membawa perubahan yang signifikan dalam pola pikirnya sehingga terkristal dalam perilakunya.
Memang ulasan sebelumnya tampak hampir sama dengan berpikir positif, namun menurut penulis bahwa teknik afirmasi diri merupakan bagian dari berpikir positif sehingga apabila diperas maka esensi berpikir positif yaitu afrmasi diri dan hal ini merupakan salah satu anugerah terbesar kita sebagai manusia karena hanya manusialah yang diberi kekuatan untuk mampu mengarahkan dirinya menjadi lebih baik dan lebih baik dengan mengarahkan memasukkan ide positif dan bukan sampah kedalam pikiran kita. Tidak hanya itu saja, dengan mensugesti diri bahwa AKU PASTI BISA secara kontinyu akan benar-benar memperkuat otot-otot jiwa serta sel-sel tubuh sehingga menjadi lebih positif dalam menanggapi berbagai tantangan dalam siklus hidup. Bermodalkan penguatan otot-otot tersebut maka seseorang akan benar-benar mampu menjadikan dirinya bermakna atau bernilai dan dengan memaknai hidup penuh kebermaknaan maka orang tersebut sebenarnya secara sadar atau tidak sadar telah mengakui fitrah dirinya dan sebagaimana yang dakui bahwa fitrah diri kita adalah sesuai dengan gambar Allah (imagodei) sehingga manusia sebenarnya merupakan suatu miniatur sang Pencipta. Oleh karena itu, perlu untuk mengenal lebih baik dan lebih baik akan keyakinan pembentuk tindakan. Akhir kata, penulis mengutip ungkapan bijak dari Mahatma Gandhi yang begitu mempesona, penuh keindahan dan penuh kebijaksanaan tingkat tinggi, yaitu :
Your beliefs become your thoughts
Your thoughts become your words
Your words become your actions
Your actions become your values
Your values become your destiny